Aku bersemanggat sekali ikut kursus bahasa Jepang di Surabaya karena disamping terterik dengan huruf-hurufnya, kudengar tempat kursus yang kutuju juga mempunyai sensei (guru) orang Jepang. Hari itu juga kami masuk kelas dengan gembira. Pada saat awal kami diberitahu oleh petugas administrasi bahwa di kelas kami ada dua nama yang sana yaitu Joko Bagus, oleh sebab itu, petugas kemudian menambahkan inisial A dan B pada akhir kedua nama itu.
Pelajaran pertama diisi oleh sensei dari Jepang. Dia mengajak kami untuk memperkenalkan diri dengan memberikan contoh. Pertama, dia mencontaohkan dengan memperkenalkan diri sendiri. Setelah itu, dia memlihat daftar presentasi dan mulai membaca nama yang ada untuk contoh. Dia katakana “ Watashi wa larassaati des, dozoo yoroshiku”.
Kami menganguk-angguk tanda mengerti. Setelah itu dia membaca presentasi tadi dan mengatakan “ watashi wa,Joko Bagus des “(baca: watashi wa joko bagus bedes) sampai disitu sontak kami tertawa riuh bahkan ada yang terpingkal-pingkal. Joko Bagus pun menggerutu dan bergumam dengan bahasa Suroboyo-an “ aduuuhhh…mosok,bagus-bagus ngene dikira bedes, rek (Masak, cakep-cakep begini dikira kera). Tawa kamipun meledak dan sensei kami akhirnya ikut tersenyum-senyum walaupun wajahnya terlihat bingung.
(kl.Ajisai, vol. 1, no.1,oktober 2002)
0 komentar:
Posting Komentar