Di zaman sekarang ini kebannyakan orang - orang lebih meluapkan amarahnnya dibandingkan menahannya saat sedang menghadapi suatu masalah. Sebenarnya tidak ada salahnya jika sesekali seseorang meluapkan amarahnnya agar melegakan pikirannya, tetapi jika sikap itu kita miliki dan selalu ada disaat kita sedang menghadapi suatu masalah maka hanya akan merugikan diri sendiri dan juga orang - orang yang berada di sekitar kita.
Maka dari itu mulai dari sekarang cobalah untuk menahan emosi saat menghadapi suatu masalah. Tanpa emosi masalah akan terselesaikan dengan mudah, karena kita dapat memikirkan cara yang positive untuk menyelesaikannya.
dibawah ini ada beberapa cara yang telah di simpulkan oleh Charlotte Sanborn, Ph.D., dari Dartmouth College. yaitu:
- Terimalah. Bila di masa mendatang kita merasa marah, terima saja. Jangan mengingkari perasaan marah atau mencoba untuk menutupinya.
- Galilah. Dapatkan sumber emosinya. Jika sumbernya adalah sesuatu yang dikatakan orang kepada kita, tanya pada diri kita sendiri mengapa kata-kata itu membuat kita marah. Jika sumbernya sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan orang, cari alasan mengapa kita sampai marah?
- Ekspresikan. Jika kita yakin pengekspresian kemarahan kita itu bakal meledak-ledak sehingga mungkin menimbulkan rasa permusuhan, pertama-tama tenangkan diri dulu. Ambil napas dalam-dalam, tahan selama sepuluh detik, dan keluarkan. Atau, berjalan-jalanlah sejenak. Ketika kita merasakan bahwa kita sudah dapat mendiskusikan masalah yang mengganjal tanpa meledakkannya, lakukan.
- Lupakan. Langkah terakhir ini mungkin paling susah. Namun juga paling penting. Begitu kita sudah menyampaikan perasaan kita kepada orang yang membuat kita marah, lupakan masalah itu. Berubah atau tidak sikap dia, tak jadi soal. Yang penting kita telah mengekspresikan kemarahan secara sehat.
source : http://ph.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080716011058AAXqDlb
0 komentar:
Posting Komentar